Selamat datang

"Selamat Datang di pakguruqnoy77.blogspot.com"

2.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.2

 


KONEKSI  ANTAR  MATERI  MODUL  2.2

Pembelajaran Sosial Emosional 

Salam Guru Penggerak

Perkenalkan nama saya Risdian Noor. Peserta Pendidikan Guru Penggerak angkatan 10, Kabupaten Kutai Kartanegara

1.     Koneksi Antar Materi

Kaitan modul 2.2. dengan modul 1.1

Modul 2.2. yang mempelajari tentang Pembelajaran Sosial Emosional sangat mendukung isi dari modul 1.1., yakni filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Salah satu pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah mewujudkan pembelajaran yang “berhamba kepada anak”. Pembelajaran ini bisa dikatakan sebagai pembelajaran yang berpihak kepada siswa. Contoh pembelajaran yang berpihak kepada siswa adalah pelaksanaan pembelajaran sosial emosional. Jadi, guru tidak hanya fokus materi saja. Namun, juga juga harus peka terhadap kondisi sosial emosional siswa sehingga siswa bisa mengikuti pembelajaran dengan rasa aman, nyaman, dan tentunya bahagia

2.     Kaitan modul 2.2. dengan modul 1.2

Modul 2.2. sangat terkait dengan isi modul 1.2. tentang nilai dan peran guru penggerak. Dengan memahami dan memiliki nilai dan peran guru penggerak, seorang guru akan lebih mudah dalam penerapan pembelajaran sosial dan emosional. Pengalaman menerapkan pembelajaran sosial dan emosional juga turut akan mengasah dan meningkatkan nilai dan peran guru penggerak.

3.     Kaitan modul 2.2. dengan modul 1.3.

Pembelajaran sosial dan emosional akan sangat mendukung visi guru penggerak yang merupakan materi di modul 1.3. Untuk mewujudkan visi guru penggerak, pembelajaran sosial emosional bisa menjadi salah satu caranya.

4.     Kaitan modul 2.2. dengan modul 1.4.

Pembelajaran sosial dan emosional bisa dilakukan dengan beberapa cara oleh guru, di antaranya dengan pembelajaran eksplisit, integrasi dalam pembelajaran, dan menciptakan iklim kelas dan sekolah. Semua itu akan sangat mendukung budaya positif di sekolah yang sudah dipelajari di modul 1.4.

5.     Kaitan modul 2.2. dengan modul 2.1.

Modul 2.2. akan sangat mendukung isi modul 2.1., yakni tentang pembelajaran berdiferensiasi. Dengan mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi dengan pembelajaran sosial dan emosional, guru akan memberikan pembelajaran yang lebih bermakna kepada siswa. 

6.     Koneksi Antar Materi - Modul 2.2.

a.     Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa pembelajaran yang baik dan memperhatikan perbedaan murid adalah cukup dengan melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi sehingga guru bisa fokus mengajar materi sesuai dengan kemampuan dan minat siswa.

b.     Setelah mempelajari modul ini, ternyata pembelajaran berdiferensiasi belum cukup untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak kepada siswa. Pembelajaran diferensiasi bisa digabungkan dengan pembelajaran sosial dan emosional sehingga siswa bisa lebih siap secara mental, sosial, dan emosional dalam mengikuti pembelajaran. 

c.     Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being),

d.     Hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah

ü  kesadaran sosial dan emosional

ü  kesadaran penuh (mindfulness)

ü  implementasi pembelajaran sosial dan emosional di kelas dan sekolah.

7.     Kompetensi Sosial dan Emosional

Ada 5 kompetensi sosial dan emosional, yakni:

a.     Kesadaran diri ------------ Kesadaran diri adalah kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan. 

Contoh kesadaran diri:

ü  Dapat menggabungkan identitas pribadi dan identitas sosial

ü  Mengidentifikasi  kekuatan/aset diri dan budaya

ü  Mengidentifikasi emosi-emosi dalam diri

ü  Menunjukkan integritas dan kejujuran

ü  Dapat menghubungkan perasaan, pikiran, dan nilai-nilai

b.     Manajemen Diri ----------------Manajemen diri adalah kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi.

Contoh : Manajemen Diri

ü  Mengelola emosi diri

ü  Mengidentifikasi dan menggunakan strategi-strategi pengelolaan stress

ü  Menunjukkan disiplin dan motivasi diri

ü  Merancang tujuan pribadi dan bersama

ü  Menggunakan keterampilan merancang dan mengorganisir

ü  Memperlihatkan keberanian untuk mengambil inisiatif

c.     Kesadaran Sosial ------------------------- Kesadaran Sosial adalah kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks yang berbeda-beda.

Contoh Kesadaran Soaial

ü  Mempertimbangkan pandangan/pemikiran orang lain

ü  Mengakui kemampuan/kekuatan orang lain

ü  Mendemonstrasikan empati dan rasa welas kasih

ü  Menunjukkan kepedulian atas perasaan orang lain

ü  Memahami dan mengekspresikan rasa syukur

d.     Kemampuan Berelasi ------------------- Keterampilan Berelasi adalah kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan-hubungan yang sehat dan suportif.

Contoh: Kemampuan Berelasi

ü  Berkomunikasi dengan efektif

ü  Mengembangkan relasi/hubungan positif

ü  Memperlihatkan kompetensi kebudayaan

ü  Mempraktikkan kerjasama tim dan pemecahan masalah secara kolaboratif

ü  Dapat melawan tekanan sosial yang negatif

e.     Pengambilan Keputusan Yang Bertanggung jawab ----------------- Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab adalah kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasar atas kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis dan rasa aman, dan untuk mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri, masyarakat, dan kelompok.

Contoh Pengambilan Keputusan Yang Bertanggung Jawab

ü  Menunjukkan rasa ingin tahu dan keterbukaan pikiran

ü  Mengidentifikasi/mengenal solusi dari masalah pribadi dan sosial

ü  Berlatih membuat keputusan beralasan/masuk akal, setelah menganalisis informasi, data, dan fakta

ü  Mengantisipasi dan mengevaluasi konsekuensi-konsekuensi dari tindakannya

8.     Well-Being

Well-being adalah kondisi nyaman, sehat, dan bahagia. Kondisi individu yang memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik, memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya.

9.     Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional di Kelas dan Sekolah

a.    Pengajaran Eksplisit

Implementasi PSE dengan pengajaran eksplisit memastikan murid memiliki kesempatan yang konsisten untuk menumbuhkan, melatih, dan berefleksi tentang  kompetensi sosial dan emosional  dengan cara yang sesuai  dan terbuka dengan keragaman budaya.  Pengajaran eksplisit KSE dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. 

b.    Integrasi dalam Praktik Mengajar Guru dan Kurikulum Akademik

Untuk mengintegrasikan KSE dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, tujuan Kompetensi Sosial Emosional dapat diintegrasikan ke dalam konten pembelajaran dan strategi pembelajaran pada materi akademik, serta musik, seni, dan pendidikan jasmani.

c.     Menciptakan Iklim Kelas dan Budaya Sekolah

Salah satu upaya mengubah lingkungan sekolah (iklim kelas dan sekolah), adalah melalui praktik guru dan gaya interaksi mereka dengan murid, atau dengan mengubah peraturan dan harapan sekolah.

 

 

Subscribe to receive free email updates:

Diberdayakan oleh Blogger.