Selamat datang

"Selamat Datang di pakguruqnoy77.blogspot.com"

3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1

 



Blog Koneksi Aaantar Materi Modul 3.1

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

Nama : Risdian Noor

CGP angkatan 10 Kab.Kutai Kartanegara

Pemahaman saya selama mengikuti Program Calon Guru Penggerak ,  pada modul 3.1 yaitu “ Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran”. Dalam kesempatan ini saya akan membuat sedikit ulasan tentang koneksi antar materi dari materi sebelumnya yang sudah dipelajari selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak. Melalui pemahaman sebuah kalimat yang dikemukakan oleh Bob Talbert bahwa “ Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best “ yang bermakna , mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama merupakan hal yang terbaik".

Berdasarkan kutipan tersebut , apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang saat ini saya pelajari ?

Ø  Selama mengikuti pendidikan calon guru penggerak menghantarkan saya pada sebuah pemahaman yang mulai kompleks terhadap peran “Guru”. Pendidikan menjadi point utama dalam membangun peradaban yang beretika, menjadikan generasi penerus bangsa tumbuh dengan bijaksana. Selaras dengan sekolah sebagai institusi moral, sekolah harus terus tumbuh dan menyesuaikan dengan peradaban zaman. Guru sebagai pendidik harus terus menuntun, mengembangkan, membina, dan memimpin sekolah-sekolah. Menjadi sekolah sebagai sekolah well being, sehingga murid merasa nyaman, betah dan bahagia. Selalu mendukung setiap tumbuh dan kembang perilaku murid sesuai dengan nilai-nilai kebajikan dan Profil Pelajar pancasila.

Bagaimana nilai-nilai atau prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita ?

Ø  Dengan nilai-nilai bebajikan dari “Ing Ngarso Sung Tulodo Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani dan dengan berprinsip pada filosofi Pratap triloka, maka seorang guru akan lebih mudah dalam membuat suatu keputusan. Dalam membuat keputusan seorang guru tidak serta merta berfikir dengan satu prinsip saja. Namun beberapa prinsip seperti prinsip hasil akhir, peraturan, dan rasa peduli. Ada 3 prinsip yang harus diterapkan ketika melakukan pengambilan keputusan, yaitu Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking),  Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?

Sebagai seorang pemimpin pembelajar yang memiliki kewenangan untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas dan berpihak kepada murid.Dengan pengalaman dan wawasan yang sudah saya miliki selama mengikuti CGP, saya berharap mampu untuk berkontribusi dan berkolaborasi dengan semua stakeholder  yang ada di sekolah sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada murid.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Proses pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Karena tidak ada pihak yang dirugikan. Sehingga hasil akhirnya sesuai denga apa yang diinginkan. Selain itu juga menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan yaitu :

a.     Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan

b.     Menentukan siapa yang terlibat

c.     Mengumpulkan fakta

d.     Pengujian benar atau salah

e.     Melakukan prinsip resolusi

f.      Investihasi opsi trilema

g.     Buat keputusan

h.     Melakukan refleksi

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Menurut filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani patut menjadi pegangan bagi seorang guru, agar mampu mengambil keputusan untuk dapat berdiri di depan menjadi dan memberi teladan bagi peserrta didik, berdiri di tengah-tengah membangkitkan semangat, dan di belakang memberi dorongan. Filosofi ini akan menanamkan nilai-nilai yang akan menjadi panutan bagi peserta didik, untuk dapat tumbuh dan berkembangan menjadi manusia yang mandiri, selamat dan bahagia. Dengan memegang teguh Filosofi Ki Hajar Dewantara maka seoarang guru akan memiliki pertimbangan yang matang dalam mengambil keputusan terkait permasalahan yang di temui demi keberpihakkan terhadap muri.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Filosofi Ki Hajar Dewantara akan menanamkan nilai-nilai kebajikan dalam diri seorang guru. Sebagai pemimpin pembelajaran atau sebagai pemimpin dalam pengembangan sekolah, nilai-nillai kebajikan tersebut akan berdampak pada prinsip-prinsip dalam pengambilan suatu keputusan. Nilai-nilai tersebut akan menjadi potensi dalam mengenali dan menganalisis suatu permasalahan sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat dalam menyelesaikannya. Seperti nilai berkolaborasi, nilai tersebut akan menuntun guru dalam mengahadapi setiap permasalahan dengan bermusyawarah, kemudian nilai reflektif sehingga mampu memaknai pengalaman yang terjadi dalam lingkungan sekolah.

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil?

Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya ?Guru dengan perannya sebagai pemimpin tentu akan sangat memungkinkan dihadapkan pada sebuah dilema atau bahkan bujukan moral. Pengambilan keputusan antara benar lawan benar, atau benar lawan salah. Teknik coaching dirasa adalah strategi yang tepat sebagai upaya dalam membantu proses pengambilan keputusan. Coaching akan menjadi strategi yang menuntun dan membimbing seseorang dalam me sebuah permasalahan, namun orang itu sendiri yang akan memaksimalkan potensi dirinya demi menemukan jalan keluar dari permasalahannya. Teknik coaching TIRTA sangat efektif untuk dikombinasikan dengan pengambilan keputusan yang berpedoman pada 9 langkah pengujian pengambilan keputusan.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Aspek sosial emosional akan turut andil dalam menuntun seseorang mengambil keputusan. Guru sebagai pemimpin haruslah mampu mengenali dan mengasah keteramilan sosial emosionalnya. Baik atau tidaknya keterampilan sosial emosioal seorang guru akan menentukan bagaimana teknik penyelesaian suatu dilema etika yang dihadapi. Keterampilan sosial emosional akan menuju pada cara-cara yang kolaboratif antara guru dan murid, maupun guru dengan guru dalam menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial emosionalnya. Dengan aspek tersebut guru dapat mempertimbangkan hasil pengambilan keputusannya yang dilandasi oleh pengelolaan diri, kesadaran diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab yang tentunya berhubungan langsung dengan keputusan yang well being.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika difokuskan pada kesadaran diri atau self awareness serta keterampilan berelasi dalam mengambil sebuah keputusan. Kita dapat berpedoman pada sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan terutama pada uji legalitas untuk memastikan apakah permasalahan tersebut termasuk dilema etika yang merupakan masalah benar lawan benar atau merupakan kasus bujukan moral yang berarti benar lawan salah. Jika masalah adalah kasus bujukan moral maka tentu dengan nilai-nilai kabjikan yang ada dalam diri seorang pemimpin kita semestinya berpegang teguh pada nilai kebenaran.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang sering dihadapkan dalam menghadapi dilema etika adalah perbedaan sudut pandang, cara berfikir, daan perbedaan keterampilan sosial emosional.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Pengaruhnya pada perubahan pada diri saya dalam praktik nyata di sekolah, bahwa pada akhirnya pelaksanaan pembelajaran yang memerdekakan murid dengan menerapkan filosofi KHD, penerapan inquiri apresiatif, BAGJA, pembelajaran berdiferensiasi, KSE sangatlah membantu saya dalam mngambil sebuah keputusan karena didasari dengan prinsip-prinsip ilmu tersebut dan dilakukan dengan tekhnik coaching dalam mencari akar permasalahannya. Sehingga pengambilan keputusan tidak merugikan anak dan berpihak kepada murid.

Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

a.     Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembelajaran modul ini adalah bahwa segala Tindakan yang akan kita ambil untuk menentukan sebuah keputusan haruslah berpedoman kepada Filosofi KHD yaitu patrap triloka. 

b.     Penerapan Inquiri Apresiatif, Pembelajaran Berdiferensiasi, serta pengendalian diri guru dalam emosi dengan menerapkan KSE dapat membantu saat melkukan tekhnik coaching serta mencari tau permasalahan yang dihadapi siswa maupun guru untuk menangani sebuah permasalahan serta dapat mencari sebuah solusi sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. 

c.     Dalam pengambilan keputusan, seorang guru harus didasari pada kesadaran penuh (mindfulness) dalam upaya memfasilitasi murid menjadi bagian dari Profil Pelajar Pancasila.

d.      Dalam upaya mewujudkan profil pelajar pancasila, terkadang akan ditemui kondisi dilema etika dan bujukan moral, maka dari itu diperlukan kemampuan menganalisa permasalahan tersebut, baik itu paradigma dilema etika, memikirkan dan memilih penyelesaian sesuai dengan prinsip pengambilan keputusan dan melakukan pengujian pengambilan keputusan. sembilan langkah strategi pengambilan dan pengujian keputusan dalam memecahkan permasalahan agar keputusan tersebut berpihak pada murid serta demi terwujudnya iklim merdeka belajar.

1.       Keterkaitan antara modul 3.I dengan modul 1 ?

a.     Keterkaitan dengan modul 1.1

Pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin harus sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, yaitu Pratap Triloka, Ing ngarso sung tulodo,  ing madyo mangun karso dan tut wuri handayani.

b.     Keterkaitan dengan modul 1.2

Dalam pengambilan keputusan harus didukung oleh nilai dan peran guru pada setiap pengambilan keputusan, terutama yang berkaitan dengan pembelajaran yang berpihak kepada murid.

c.     Keterkaitan dengan modul 1.3

Pada modul ini sangat mendukung kemampuan guru dalam melakukan pengambilan keputusan terkait pembuatan visi misi yang akan mendukung terwujudnya murid yang berkarakter sesuai dengan peofil pelajar Pancasila.

d.     Keterkaitan dengan modul 1.4

Dalam pengambilan keputusan, seorang pemimpin harus memperhatikan atau menghadirkan budaya positif dalam proses dan hasul akhir dari pengambilan keputusan tersebut.

2.       Keterkaitan antara modul 3.I dengan modul 2 ?

a.     Keterkaitan dengan modul 2.1

Seorang guru harus mampu melakukan pengambilan keputusan yang terbaik terutama dalam penyusunan pembelajaran yang berpihak pada murid. Salah satunya ketika memutuskan untuk melakukan pembelajaran yang berdiferensiasi.

b.     Keterkaitan dengan modul 2.2

Pada saat pengambilan keputusan seorang pemimpin harus dalam keadaan kesadaran penuh (maindfulness).

c.     Keterkaitan dengan modul 2.3

Untuk pengambilan keputusan dapat juga melakukan coaching. Karena teknik coaching ini lebih efektif dilakukan.

3.     Hal yang sudah saya pelajari dari modul 3.1 ini antara lain :

a.     Dilema etika dan bujukan moral

b.     4 paradigma pengambilan keputusan

c.     3 prinsip pengambilan keputusan

d.     9 langkah uji coba dalam pengambilan keputusan

 

Bergerak, Tergerak dan Menggerakkan

Menuju Indonesia Maju

Subscribe to receive free email updates:

Diberdayakan oleh Blogger.